RSUD Daya Makassar Tingkatkan Deteksi Dini Penyakit Bayi Lewat Skrining Nasional

Makassar – RSUD Daya  Kota Makassar menerima kunjungan dari Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka monitoring pelaksanaan skrining bayi baru lahir. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai efektivitas dan keberhasilan program skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan Skrining Penyakit Jantung Bawaan Kritis (PJB) yang dilaksanakan secara nasional.

Kunjungan ini disambut langsung oleh Plh. Direktur RSUD Daya Kota Makassar, drg. Hasni, MARS, bersama jajaran bidang pelayanan medis, dokter penanggung jawab pelayanan dr. H. Akhmad Kadir, SpA, serta tenaga kesehatan terkait seperti perawat dan bidan. Program skrining bayi baru lahir yang dilakukan oleh rumah sakit ini penting untuk mendeteksi kelainan bawaan sejak dini sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat, guna meningkatkan kualitas hidup anak dan menurunkan angka kematian bayi.

Sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL) di Kota Makassar, RSUD Daya telah rutin melaksanakan pemeriksaan skrining ini pada setiap bayi baru lahir. Langkah ini mendukung target nasional untuk menurunkan angka kematian bayi menjadi 16 kematian per 1.000 kelahiran hidup (KH). Angka kematian bayi di Indonesia masih disebabkan oleh gangguan pada masa perinatal (49,8%), kelainan kongenital dan genetik (14,2%), pneumonia (9,2%), diare dan infeksi saluran pencernaan (7%), serta berbagai penyakit lainnya seperti demam berdarah, meningitis, dan gangguan gizi dan metabolik (5,5%). Dalam kunjungan tersebut, tim dari Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa monitoring ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana program ini berjalan dengan efektif.

Selain supervisi, kegiatan ini juga melibatkan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah (FGD), serta survei kepada penerima manfaat. Kegiatan monitoring yang berlangsung dari 27 hingga 29 Agustus 2024 ini juga melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Selain monitoring program skrining yang sudah berjalan, Kementerian Kesehatan juga mempersiapkan piloting untuk Skrining Hiperplasia Adrenal Kongenital dan Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD) sebagai bagian dari upaya untuk memperluas cakupan deteksi dini pada bayi baru lahir di masa mendatang. (*)

Leave a reply